CERITA JOKO KLIYENG YANG DICERITAKAN OLEH SANG PEJUANG BANGSA
Bacalah Dengan Seksama Cerita Ini
Joko Kliyang - kliyeng
Jika tertarik dengan cerita kami silahkan hub :
Nama : Jakly
Alamat : Tanjung Harapan Marga Tiga
Kabupaten Lampung Timur
No. Hp : 081272198574
Dan Cerita ini berlanjut jika ada yang berminat silahkan hub. No. Tersebut
Jaka Kliyeng / Jakly.
Terimakasih.
JOKO KLIYENG
JOKO KLIYENG adalah nama julukan
yang diberikan ibu kepadaku karena aku serinng kliyang kliyeng, suka pergi tanpa pamit.Nama asliku Muhammad Ikhwan bin Sholihin
bin Yasyir.Lahir pada tanggal 13 Agustus 1964 didesa Tanjung harapan kecamatan
Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur.Ayahku bernama Sholihin dari Banyu wangi dan
Ibuku bernama Watini dari Blitar.Pendidikan SDN Tanjung harapan,MTS Ma’arif
Sekampung,PGAN Metro, S1 STAIN Metro.Menikah pada tahun 1988 dan pada saat ini
(2012) dikaruniai 3 orang putra.Pekerjaan PNS (guru Agama Islam ) dari tahun
1986 sampai dengan tahun 2009, di UPTD Islamic Centre Lampung Timur dari ntahun
2009 sampai dengan sekarang (2012).Cita –cita menjadi seorang penyanyi atau
kyai.Ketika aku berusaha mewujudkan cita-cita inilah aku dapat julukan JOKO
KLIYENG.
INI ADALAH KISAH PETUALANGANKU
UNTUK MENGEJAR MIMPI DAN MENCARI KETENANGAN HIDUP SERTA KEBAHAGIAAN YANG
HAKIKI.
A.MENCARI RAJA DANGDUT.
B.MENDAPAT JODOH
C.MIMPI BERTEMU WALIYULLAH
D.ADA CINTA LAIN
E.DIWEJANG SUNAN KALI JAGA
F.BERTEMU SYEKH MUKHLIS BATU
AMPAR
G.MENCARI HARTA KARUN DIMAKAM SYEKH
MALIKUS SHOLIH
H.TERGODA RAYUAN SETAN TOGEL
I.MEMBANGUN MAKAM SYEKH MALIKUSH
SHOLIH.
J.JIHADUL AKBAR.
SEKELUMIT KISAH MASA DI
PESANTREN.
Tahun 1981 aku tamat Madratsah Tsanawiyah, kemudian
melanjutkan ke PGAN Metro dan tinggal di pondok pesantren Mambaul Huda asuhan
Bapak K.H Muhammad Nur Asrori. Di kota Metro pada saat itu banyak dihiasi
poster film film barat,china,India dan tidak ketinggalan film Indonesia. Akan
tetapi yang sangat menarik perhatianku adalah poster film film bang Rhoma Irama
alias SI RAJA DANGDUT. Saking gandrungnya aku berusaha menyisihkan uang saku
sekolah dan terkadang mengorbankan waktu
mengaji hanya untuk sekedar nonton film Bang Rhoma Irama di gedung bioskop
maupun layar tancap di lapangan atau tempat orang hajatan.
Suatu malam setelah sholat Isya
aku dan beberapa teman santri mengendap endap menhindari pengawasan pengurus
pesantren,kami menuju belakang pondokan membobol pagar bambu yang melingkari
pesantren kami,kemudian berlari kearah lapangan desa yang pada malam itu ada
pemutaran layar tancap, selamatlah kami dari pengawasan pengurus pesantren.
Lewat tengah malam kami baru pulang melalui pagar bambu belakang pondokan, akan
tetapi ada kain sarung teman yang tersangkut bambu, gretak... sehingga menimbulkan kecurigaan teman santri
yang sedang ronda,kami ketahuan dan dilaporkan pada pengurus pesantren dan
malam itu kami harus menerima hukuman tidur dikolam alias direndam karena
melanggar aturan pesantren.
Suatu hari sebelum berangkat
sekolah aku tidak sempat memasak nasi,pulang sekolah setelah sholat zuhur aku
menuju dapur umum untuk masak nasi dan sayur buat makan siang,lonceng berbunyi
berarti para santri harus bergegas keruang belajar untuk mengaji, aku tetap
meneruskan pekerjaanku didapur, tidak berapa lama pengurus pesantren operasi
dikamar pondokan untuk mencari santri yang tidak mengaji, tidak luput dari
perhatiannya dapur umum tempat aku memasak, braaak... pintu didobrak, kok nggak
ngaji kata kakak pengurus, aku mau makan dulu kak, sahutku sambil sambil ngipas nasi
dan sayur yang telah aku tuang dalam nampan biar cepat dingin, tidak ku sangka
dan ku duga kaki pengurus mengayun dan prang... panci,wajan, nampan berantakan.
Aku gak jadi makan,aku kalah besar,aku kalah kuasa,aku hanya bisa meneteskan
air mata, lalu pergi kekamar pondokan mengambil kitab dan pergi keruang belajar
untuk mengaji. Aku tidak mengerti apa yang ada dalam pikiran kakak pengurus
pesantren saat itu, mungkin dikira aku mencari kesempatan tidak mengaji agar
bisa nonton film, karena beberapa hari sebelumnya aku bolos ngaji hanya untuk
nonton film bang Rhoma Irama dibioskop.
Setelah tamat dari sekolah PGAN
aku kembali kedesa Tanjung harapan,usai makan malam aku di panggil oleh ayah,”wan... bapak hanya bisa menyekolahkan
kamu sampai disini,karena adik adik mu juga masih memerlukan biaya,” aku diam
tidak menjawab,sebenarnya dalam hatiku bergemuruh menahan gejolak perasaan,ingin
rasanya aku mengatakan pada ayah bahwa aku ingin kuliah seperti teman yang lain,
tapi aku sadar siapa ayahku, seorang petani kecil yang harus menanggung beban kebutuhan
keluarga dan biaya sekolah 3 orang adikku, aku meninggalkan meja makan dengan
risau,perasaan risau itu terbawa larutnya malam hingga mengantarkan aku
keperaduan. Keesokan harinya aku coba mengajukan lamaran ke SDN yang ada
didesaku sebagai tenaga guru honorer, Alhamdulillah diterima, aku merasa
bahagia juga bangga bisa mengamalkan ilmu yang baru kudapat dari bangku sekolah
dan mengabdi didesa sendiri. Hari demi hari kujalani kesibukanku bersama anak
–anak murid sekolah dasar dipagi hari dan anak anak santri masjid dimalam hari.
A.MENCARI RAJA DANGDUT.
Setelah tamat dari sekolah PGAN
di Metro, aku pulang kedesa menjadi guru mengaji di masjid dan guru di SDN
Tanjung harapan meskipun hanya sebagai tenaga honorer. Ketika ada penerimaan
guru Inpres aku ikut mendaftar dan melaksanakan tes tertulis di provinsi yaitu
GOR Saburai Bandar Lampung. Selesai tes aku tidak pulang kedesa tapi malah
nekat pergi ke Jakarta, dengan niat bulat harus bertemu Raja dangdut. Aku
memang belum tahu tentang Jakarta, beruntung dikapal fery penyeberangan Bakau
huni-Merak bertemu dengan juragan pisang tetanggaku yang akan ngirim pisang ke
Jakarta, dia mengajak aku bareng sama mobilnya. Sampai di Jakarta masih malam
sehingga aku harus minap dilapak pisang, diatas sebuah dipan tanpa bantal dan
tanpa selimut ditambah nyamuk-nyamuk yang nakal mengganggu telinga.
Pagi harinya setelah mandi,minum
teh hangat dan sepotong roti, aku
diantar ke terminal pulau gadung. Dari sini aku mulai menjelajah kota Jakarta
untuk mencari Raja dangdut,dari terminal satu keterminal lain,naik turun
kopaja,bertanya kepada kondektur juga tukang bubur, berjalan diantara ramainya
kendaraan, menyusuri gang gang sambil memegang secarik kertas yang bertuliskan
TEBET TIMUR. Sampai menjelang magrib aku belum menemukan alamat yang kucarai,
aku berhenti didepan sebuah masjid tak lama kemudian terdengar kumandang azan
magrib aku memutuskan untuk sholat magrib di masjid ini. Selesai solat aku
masih bertahan dimasjid ini tidak ada seorangpun yang menyapa sampai waktu
sholat Isya’. Setelah sholat Isya’ seorang pengurus masjid menghampiri aku
sambil berkata,” ma’af mas masjidnya mau di kunci”, aku pindah keteras masjid
kemudian merebahkan badan. Baru beberapa menit berlalu belum sempat memejamkan
mata, datang segerombolan pemuda mendekati aku, aku berharap mereka tidak
mengganggu aku,salah seorang diantara mereka bertanya,” mas dari mana ?” dari
lampung jawabku.”ma’af mas masjid ini tidak boleh untuk menginap,jadi sebaiknya
mas nginap aja tempat pak RT,” sambil menunjuk sebuah rumah yang tidak jauh
dari masjid. Ahirnya aku bermalam di rumah pak RT dengan menunjukkan KTP. Pada
pagi harinya sambil minum teh dan sepotong kue pak RT bertanya,” adik mau
kemana ?” saya mau cari rumah bang haji Rhoma,” itu rumah bang haji” sambil
menunjuk sebuah rumah yang besar tak jauh dari rumah pak RT, aku bersyukur
karena keinginanku bertemu dengan bang haji akan segera terwujud,bisik hatiku.
Aku bergegas menuju rumah yang dimaksud, sayup sayup terdengar alunan lagu LARI
PAGI, aku semakin yakin inilah rumah bang haji Rhoma Irama. Di tengah jalan aku
berpapasan dengan seorang penjual koran yang menjajakan korannya, sepintas aku
mendengar dia menyebut nama Rhoma, lalu aku membeli koran itu yang ternyata
disitu tertulis berita bang haji Rhoma sedang dirawat di rumah sakit. Aku
urungkan niatku mendatangi rumah bang Rhoma. Dengan perasaan gundah,risau dan
entah apalagi yang aku rasakan,aku memutuskan untuk pulang ke lampung.
jika anda tertarik dengan cerita ini silahkan hub. kami cerita ini berlanjut dan menarik terimakasih.
Kami membuat cerita ini dengan tujuan untuk mengembangkan minat membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar